Revolusi Autopilot! BYD ‘God’s Eye’ Hadirkan Teknologi Mengemudi Otonom yang Lebih Cerdas
- Home
- Revolusi Autopilot! BYD ‘God’s Eye’ Hadirkan Teknologi Mengemudi Otonom yang Lebih Cerdas

Revolusi Autopilot! BYD ‘God’s Eye’ Hadirkan Teknologi Mengemudi Otonom yang Lebih Cerdas
Revolusi Autopilot Industri otomotif terus berkembang dengan pesat, terutama dalam teknologi kendaraan listrik dan sistem mengemudi otonom. Salah satu produsen yang tengah menjadi sorotan adalah BYD (Build Your Dreams), perusahaan otomotif asal Tiongkok yang kini semakin menyaingi Tesla.
Dalam inovasi terbarunya, BYD memperkenalkan sistem autopilot canggih bernama ‘God’s Eye’, yang diklaim memiliki refleks secepat manusia. Teknologi ini membawa pengalaman berkendara otonom ke tingkat yang lebih tinggi dengan menghadirkan respon cepat, akurasi tinggi, dan fitur keselamatan yang semakin cerdas.
Peluncuran teknologi ini menjadi langkah BYD dalam menghadirkan sistem autopilot premium yang lebih terjangkau, memungkinkan pengguna dari berbagai segmen untuk menikmati teknologi yang sebelumnya hanya tersedia di mobil kelas atas.
Lalu, bagaimana sistem autopilot ‘God’s Eye’ bekerja, dan apa dampaknya terhadap industri otomotif? Berikut ulasan lengkapnya.
Sistem ‘God’s Eye’ pada Kendaraan BYD

Tersedia di Model dengan Harga Terjangkau
Revolusi Autopilot Pada acara peluncuran yang digelar di Shenzhen pada 10 Februari 2025, CEO BYD Wang Chuanfu mengumumkan bahwa sistem autopilot ‘God’s Eye’ akan tersedia pada semua model BYD dengan harga di atas 100.000 yuan (sekitar Rp 221 juta).
Lebih menarik lagi, BYD juga menghadirkan fitur ini pada beberapa model dengan harga lebih rendah, seperti:
- BYD Seal 05 DM-i – mobil plug-in hybrid yang dibanderol 89.800 yuan (sekitar Rp 198 juta).
- BYD Seagull – mobil listrik entry-level seharga 69.800 yuan (sekitar Rp 156 juta), yang juga mendapatkan varian autopilot dasar.
Dengan strategi ini, BYD tidak hanya menawarkan kendaraan listrik yang efisien, tetapi juga membawa fitur otonom premium ke segmen pasar yang lebih luas.
Tiga Varian ‘God’s Eye’ dengan Teknologi Berbeda
Sistem Revolusi Autopilot ini hadir dalam tiga varian utama, yang disesuaikan dengan tingkat kebutuhan dan kategori kendaraan:
- God’s Eye C
- Menggunakan 12 kamera, 5 radar gelombang milimeter, dan 12 radar ultrasonik.
- Memberikan cakupan 360 derajat dengan kemampuan deteksi objek hingga 300 meter.
- Dirancang untuk kendaraan listrik kelas menengah seperti BYD Dolphin dan Seal.
- God’s Eye B
- Dilengkapi dengan tambahan sensor LiDAR, meningkatkan akurasi dalam mendeteksi objek di sekitar kendaraan.
- Varian ini akan digunakan untuk Denza dan model BYD kelas atas lainnya.
- God’s Eye A
- Teknologi autopilot paling canggih BYD, mengadopsi tiga sensor LiDAR untuk akurasi tinggi.
- Didukung oleh DiPilot 600 dengan daya komputasi 600 TOPS, memastikan proses pengambilan keputusan berlangsung dalam hitungan milidetik.
- Diterapkan pada kendaraan premium di bawah merek Yangwang, yang berfokus pada mobil listrik mewah dengan performa tinggi.
Arsitektur Xuanji: Kecerdasan di Balik ‘God’s Eye’
Untuk mendukung performa Revolusi Autopilot ‘God’s Eye’, BYD mengembangkan arsitektur Xuanji, yang berfungsi sebagai otak utama dalam sistem ini. Arsitektur ini terdiri dari empat komponen utama:

Satu Otak (Centralized Processor)
Prosesor pusat bertindak sebagai pengendali utama yang mengelola sistem kendaraan dan menganalisis data dari berbagai sensor dalam waktu nyata.
Dua Ujung (Cloud AI dan On-Board AI)
- Cloud AI – mengumpulkan dan memproses data dari berbagai kendaraan untuk meningkatkan akurasi prediksi dan navigasi.
- On-Board AI – bekerja secara langsung di dalam kendaraan untuk mengambil keputusan dalam hitungan detik tanpa perlu bergantung pada konektivitas internet.
Tiga Jaringan (Konektivitas Canggih)
- Internet of Vehicles – memungkinkan kendaraan terhubung dengan sistem lalu lintas dan infrastruktur pintar.
- Jaringan 5G – mendukung komunikasi yang cepat dan stabil antara kendaraan dan server pusat.
- Jaringan satelit – memastikan kendaraan tetap dapat beroperasi dengan baik di wilayah tanpa sinyal seluler.
Empat Rantai (Sensor, Kontrol, Data, dan Mekanik)
- Sensor Chain – terdiri dari LiDAR, radar gelombang milimeter, dan kamera beresolusi tinggi.
- Control Chain – mengatur perintah kepada sistem pengereman, akselerasi, dan kemudi.
- Data Chain – menganalisis data yang dikumpulkan dari sensor untuk menghasilkan keputusan berkendara yang optimal.
- Mechanical Chain – mengoordinasikan fungsi mekanis kendaraan dengan sistem autopilot.
Bagaimana ‘God’s Eye’ Mengubah Industri Otomotif?

Persaingan Ketat dengan Tesla dan NIO
Dengan menghadirkan sistem Revolusi Autopilot yang kompetitif di berbagai segmen harga, BYD kini menjadi ancaman serius bagi Tesla dan NIO.
- Tesla masih menawarkan Full Self-Driving (FSD) dengan harga premium, sementara BYD menghadirkannya sebagai fitur standar pada banyak model.
- NIO yang juga mengembangkan sistem NIO Pilot, kini harus menghadapi tantangan dari BYD dalam memberikan teknologi yang lebih ekonomis.
Mendorong Adopsi Mobil Otonom Secara Global
Keputusan BYD untuk menerapkan autopilot di kendaraan murah akan mendorong penggunaan mobil otonom di seluruh dunia, terutama di pasar berkembang seperti Asia dan Amerika Latin.
Meningkatkan Keamanan di Jalan Raya
Dengan refleks secepat manusia, sistem ‘God’s Eye’ mampu:
- Menghindari kecelakaan yang disebabkan oleh keterlambatan reaksi pengemudi.
- Menyesuaikan kecepatan dan jarak aman dalam berbagai kondisi jalan.
- Memberikan pengalaman berkendara yang lebih nyaman dan efisien.
Era Baru Kendaraan Otonom Bersama BYD
Langkah BYD dalam menghadirkan teknologi Revolusi Autopilot‘God’s Eye’ dengan refleks secepat manusia menandai era baru dalam industri otomotif.
Dengan inovasi ini, BYD:
- Membawa teknologi autopilot ke lebih banyak pengguna tanpa harga tinggi.
- Memastikan kendaraan listrik semakin canggih, aman, dan nyaman.
- Mempercepat transisi global menuju mobil otonom dengan teknologi yang lebih mudah diakses.
Dengan semakin berkembangnya teknologi ini, apakah BYD akan menjadi pemimpin baru dalam industri mobil listrik dan otonom? Hanya waktu yang akan membuktikannya.
- Share